Selasa, 23 April 2013

Drama Pendek



KERIS
Suatu malam disebuah rumah kecil yang berada di wilayah kerajaan Majamanis, hiduplah sepasang suami istri yang hidup serba kekurangan. Sang suami baru saja ditinggal pergi oleh ayahnya, dan dia diberi wasiat untuk menjaga keris pusaka peninggalan ayahnya. Namun berbeda pendapat dengan sang istri, karena sudah lama sekali mereka hidup kekurangan, maka istri pun memiliki niat untuk menjual keris tersebut kepada kolektor.
Istri                 : Pak, lebih baik jual saja keris itu. Saya yakin itu harganya sangat mahal.
Suami              : Tapi Bu, ini peninggalan dari Ayah saya. Saya tidak setuju dengan pendapatmu
Istri                 : Bapak ini gimana toh, kita makan saja susah kok mau ngerawat keris.
Suami              : Lho, kan keris ndak minta makan to Bu. Apa salahnya kita menjaga amanat Ayah saya.
Istri                 : Ya sudahlah terserah Bapak saja!(bernada kesal)
Suami              : Bu, apapun yang terjadi tolong jaga keris itu. Saya tidak mau mengecewakan Alm. Ayah saya.
Istri                 : Yasudalah kalau itu mau bapak.
Suami              : Yasudah bapak mau pergi istirahat dulu, karena Bapak akan menempuh perjalanan jauh  ke luar kota. Masih banyak urusan yang saya harus selesaikan.
Setelah sang suami pamit untuk pergi bekerja, sang istri pun langsung mendatangi rumah seorang kolektor  benda kuno. Sang istri mengajak kolektor kerumahnya untuk menunjukkan keris tersebut dan jika benarn hargnya mahal, maka keris itu akan dijual kepada kolektor tersebut.
Istri                 : Selamat datang. Selamat datang di gubug sederhana kami Nyonya. Silahkan duduk!
Kolektor          : Terimakasih.
Istri                 : Ini nyonya kerisnya yang saya ceritakan tadi malam kepada nyonya. Nyonya sebagai kolektor berani bayar berapa?
Kolektor          : Wah, ini benda langka. Saya berani bayar mahal keris ini.
Istri                 : Yasudah nyonya bayar langsung saja,  mumpung suami saya tidak ada
Kolektor          : Lha memangnya kenapa kalau ada suami ibu?
Istri                 : A, anu Nyonya sebenarnya keris ini milik keluarga saya, milik suami saya. Tapi dengan keadaan kami yang seperti ini mana mungkin kami merawat keris spesial itu dengan selayaknya. Mending saya jual saja kepada Nyonya.
Kolektor          : Oh begitu ceritanya. Oke baik. Yang penting saya cuma membelinya dari Ibu. Kira-kira cukup tidak uang segini(mengambil uang dari kantong)
Istri                 : Iya Nyonya cukup, lebih dari cukup.
Ketika sang kolektor akan membayar keris tersebut, tiba-tiba sang suami datang dan kaget melihat sang istri yang akan menjual keris pusaka miliknya.
Suami              : Apa yang kau lakukan Bu?(bernada marah)
Istri                 : A anu pak, ini ada kolektor yang mau beli keris milik bapak. Dia berani beli dengan harga mahal lho Pak. Iya kan Nyonya?
Suami              : Saya kan sudah bilang Bu. Sampai kapanpun saya tidak akan menjual keris itu kepada siapapun. Bahkan dengan harga mahal sekalipun. Karena itu warisan dari Ayah saya.
Istri                 : Kamu ini gimana to Pak? Sudah bayar langsung saja Nyonya.
Suami              : Pokoknya saya tidak terima kalau ibu mau menjual keris saya.
Kolektor          :Tunggu pak sabar, jangan emosi. Keris ini butuh perawatan yang khusus, dan saya jamin di tangan saya keris ini akan aman, Pak. Selain uang saya akan member imbalan 2 kantong emas kepada bapak.
Suami              : Maaf Nyonya, dengan segala hormat, saya tidak akan menjual keris ini. Sekarang silahkan Nyonya pergi dari rumah saya. Sekali lagi saya minta maaf.
Kabar tentang keris pusaka itu sudah meluas sampai di kerajaan Majamanis. Dan Baginda Ratu pun ingin memiliki keris tersebut. Dia memerintahkan prajuritnya untuk memanggil sepasang suami istri yang memiliki keris itu.
Ratu                : Aku sebagai pemimpin kerajaan Majamanis sudah mendengar bahwa warga kita telah memiliki  benda pusaka yang sangat berharga dan sangat tersohor kesaktiannya, dan aku pun sebagai ratu di kerajaan Majamanis juga tertarik untuk  memilikinya. Dan kau prajurit!!
Prajurit            : Iya baginda Ratu.
Ratu                : Aku beri tugas engkau membawa pemilik keris itu datang ke kerajaan,
Prajurit            : Siap laksanakan Baginda Ratu.
Ratu                : Inilah saat-saat yang aku tunggu memiliki benda pusaka yang saya idamkan.
setelah prajurit memanggil pasangan suami istri tersebut, mereka menuju ke kerajaan Majamanis untuk menghadap baginda Ratu
Istri                 : Hormat saya baginda Ratu. Maksud kedatangan kami kemari untuk memenuhi panggilan baginda Ratu tentang benda pusaka milik suami saya.
Ratu                : Saya sudah tahu. kamu pasti ingin meminta imbalan bukan? Lalu apa yang kalian inginkan?
Istri                 : Selama ini hidup saya susah Baginda, saya ingin jadi kaya.
Ratu                : Itu mudah, asal kalian serahkan keris itu kapada saya. Maka aku akan mengabulkan permintaan kalian.
Istri                 :Ini kerisnya baginda ratu.
Ratu                :Haha sebagai imbalannya, saya beri kamu 2 kantong emas dan sejumlah uang. Cukup?
Istri                 : Iya baginda ratu, cukup
Sang istri pulang. Baginda ratu mengamati setiap detail pada keris yg baru saja ia beli.
Ratu                :Prajurit..
Prajurit            :Hormat baginda ratu
Ratu                :Gimana cara menggunakan kesaktian keris ini ?
Prajurit            :Maaf baginda ratu, saya tidak tahu
Hening sejenak..
Prajurit            :Gimana kalo kita kerumah sang penjual keris ini saja ?
Ratu                :Oke, antarkan aku ke rumah orang itu
Prajuri & ratu pergi ke rumah sang penjual keris.
Prajurit            :Hei ada orang di dalam. Kami dari kerajaan Majamanis !!
Istri                 :I i iya sebentar
Membukakan pintu, kaget. Sedangkan sang suami mengikuti sang istri di belakangnya
Ratu                :Maksud kedatanganku kesini untuk membuktikan kesaktian keris ini
Istri                 :Silahkan masuk. Silahkan duduk baginda ratu
Berbisik kepada sang suami
Istri                 :Aduh gimana ini, pak
Suami              :Mana aku tahu, bu. Mending kita jawab yg sebenarnya saja
Istri                 :Kamu saja yg menjelaskan, Pak.
Suami              :E anu baginda ratu. Keris itu, sebenarnya keris itu keris biasa. Keris keris yang biasa digunakan untuk hiasan dirumah-rumah
Ratu                ;Apa maksudmu?
Suami              :E e keris itu tidak punya kesaktian sama sekali
Ratu                :Kalian mencoba menipuku !! Kembalikan semua harta yg telah aku berikan, cepat!
Istri                 :B b baik, baginda.
Ratu                :Sebagai hukumannya kalian harus pergi dari wilayah Maja manis ini !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar